INFO BEASISWA

Wednesday, September 19, 2007

Hukuman Mati

Banyak pengetahuan memang baik, lebih baik lagi banyak pemikiran...


Zaman pemberontakan. Seorang pendeta, ahli hukum, dan engineer
ditangkap, dan dijatuhi hukuman mati dengan guillotine.

Tibalah saat pelaksanaan hukuman mati. Setelah diundi, pendeta harus
mati lebih dulu, disusul ahli hukum, dan terakhir si engineer.

Pendeta meletakkan leher di balok guillotine. Tuas dilepas. Tapi
pisau bergeming. Si pendeta berdiri dan mengatakan ia telah
diselamatkan oleh Tuhan. Ia pun dibiarkan pergi.

Giliran si ahli hukum dipaksa meletakkan leher di balok. Tuas
dilepas. Tapi pisau maih terdiam saja. Si ahli hukum berdiri dan
mengatakan bahwa seorang tersangka hanya boleh dihukum satu kali
untuk sebuah kesalahan. Maka ia pun boleh pergi.

Terakhir, si engineer meletakkan kepalanya di leher balok. Ia
mengintip ke arah pemicu katrol. Lalu ia berkata, "Tunggu. Sekarang
aku tahu kenapa alatnya macet ...."

No comments: