INFO BEASISWA

Sunday, August 5, 2007

Cinta Bicara..

Suatu Ketika, seorang wanita tampak sedih. Wajahnya kusut masai. Air
mukanya letih menahan tangis.
Rupanya, ia baru saja kehilangan anak tercintanya untuk selama-
lamanya.

Atas petunjuk orang didesa, ia menemui seorang tua bijak dipinggir
hutan. Mereka berkata, siapa tahu orang bijak itu dapat membantu menyelesaikan
permasalahan-permasalahannya. Karena rasa cinta kepada sang anak, ia berharap
agar segera dapat bertemu dengan orang bijak itu. Ditempuhlah perjalanan yang
jauh dengan bergegas. Sesampainya disana, ia bertanya, "Guru, apakah Anda
memiliki ramuan ajaib untuk mengembalikan anakku?"

Sang bijak tidak berusaha berargumentasi atau mengusir wanita itu karena
permintaan yang tidak masuk akal. Dia cuma bilang, "Carilah bunga merah dari
rumah yang tidak mengenal "kesedihan". Setelah menemukan benda itu, kita
sama-sama membuat ramuan ajaib untuk menghidupkan putramu." Selesai mendengan
itu, wanita tersebut segera berangkat mencari.

Dalam perjalanan, ia tampak bingung. Tak ada satu petunjukpun tentang dimana dan
bagaimana bentuk rumah itu. Hingga, ia tiba didepan rumah mewah. "Mungkin,
penghuni rumah itu tak pernah mengenal kesedihan,"ucap wanita itu dalam hati.
Setelah mengetuk pintu, ia berkata, "saya mencari rumah yang tidak pernah
mengalami kesedihan. Inikah tempatnya ?" Wajah sang wanita masih memperlihatkan
raut merana.

Dari dalam wajah, terlihat wajah yang tak kalah sedih. Pemilik rumah itu
menjawab, "Kamu datang kerumah yang salah." Pemilik rumah itu bercerita tentang
tragedi yang dialami keluarganya . Ia tak hanya kehilangan seorang anak, tapi
juga suami dan kedua orangtuanya karena kecelakaan. Sang wanita kecewa.

Namun, ia menjadi larut dengan cerita tuan rumah. Ia berfikir, "Siapa
yang bisa membantu orang yang nasibnya lebih malang dari saya ini?" Dia
memutuskan untuk tinggal disana dan menghibur pemilik rumah itu. Bberapa hari
lamanya, ia bersama wanita pemilik rumah itu, membantu menjalani hidup.

Beberapa minggu berlalu, wanita itupun merasa situan rumah sudah terlihat lebih
baik. Lalu, ia berangkat lagi mencari rumah berikutnya. Tetapi, kemanapun dia
pergi, selalu menemukan kesedihan.
Akhirnya, ia lagi-lagi terlibat upaya menghibur semua orang yang dikunjunginya.
Hingga, ia pun melupakan misinya. ************

Kita belajar makna cinta dari seorang ibu yang menyusui anaknya dalam
gendongan. Kedua belah tanggannya sibuk menisik selimut sang bayi. Dalam dadanya
tiada sesuatu selain ketulusan memberi atas nama cinta.

Kita belajar makna cinta dari seorang ayah yang membawa pulang sejumput padi dan
setuang air setelah seharian berterik-terik diladang. Dalam dadanya, tiada
sesuatuselain kegembiraan memberi atas nama cinta.

Karena cinta bukan hanya sekedar pelukan hangat, belaian lembut, atau
kata-kata penuh dayu. Kita belajar apa itu cinta dari apapun yang ada dimuka
bumi. Dari cahaya matahari. Dari sepasang merpati. Dari sujud dan tengadah doa.
Dari apapun!

Pada semua kelahiran yang tersambut dengan cinta, hingga kematian
yang terlarung dalam cinta, kita dalam hidup ini, tiada lain selain mewujudkan
cinta. Karena itu, tiada yang pantas kita lakukan selain atas nama cinta kita
yang teragung: cinta buat Yang Maha Agung, Allah SWT. Apapun
keputusan-NYA buat kita. cintalah yang mesti bicara....

No comments: