INFO BEASISWA

Friday, July 27, 2007

Jangan pernah Terlambat

Jangan Sampai TerlambatMalam terasa panjang bagi orang yang berjaga, jalan terasa jauh bagiorang yang lelah, waktu terasa semakin lama bagi orang yang sedangmenanti. Itulah waktu.Waktu adalah salah satu berkat dari Tuhan yang boleh kita nikmati dankita pakai sebagaimana kita mau. Tetapi waktu juga adalah sesuatu dimana kita harus bertanggung jawab terhadap penggunaannya.Suatu hal yang pasti adalah setiap orang mempunyai waktu yang sama,yaitu dua puluh empat jam dalam satu hari perjalanan hidupnya.Pertanyaan kita, berapa waktu yang kita siapkan untuk pasangan hidupkita?Tak akan pernah terlalu awal untuk mengucapkan kata-kata yang baikuntuk seseorang yang kita sayangi. Tak akan pernah terlalu awal untukmelakukan sesuatu yang membahagiakan untuk pasangan kita. Karena Andadan saya tidak akan pernah tahu seberapa cepat hal tersebut akan jadisesuatu yang terlambat dikatakan dan terlambat untuk melakukannya!Maka, katakanlah hari ini, dan lakukanlah hari ini. Jangan tundasampai besok karena mungkin besok sudah terlambat. DemikianlahRichard De Haan memberi nasihatnya.PenyesalanSeorang dokter berpangkat kolonel di suatu negara berprestasi sangatcemerlang. Dengan demikian, dia dipercaya oleh kalangan atas,termasuk presidennya, untuk merawat kesehatan diri mereka pada dokteryang pandai tersebut.Setiap hari, hidupnya dipenuhi oleh jadwal tugas yang membuat oranglain berdecak kagum karena tidak semua dokter mendapat kesempatanberprestasi seperti itu. Hari demi hari dilalui dengan prestasi yangmenjulang. Semakin tinggi dan tak terbilang hadiah dan fasilitashidup yang menggiurkan diterimanya.Begitu penuh jadwal hidupnya untuk mengurus orang lain, pergi berhari-hari menemani jenderal ini dan itu, pergi berminggu-minggu untukmenemani presiden ke luar negeri, dan sebagainya. Untuk bertemu mukadengan istri dan anak-anaknya sungguh hal yang langka. Dan keadaanini terus berlanjut dari waktu ke waktu.Sampai suatu hari sepulang dari luar negeri menemani dan merawatpejabat tinggi yang sedang sakit, setiba di depan rumahnya, sangdokter melihat tenda terpasang dan kerumunan para kerabat dantetangganya. Dalam hati sang dokter bertanya: ada apa gerangan dirumahku? Begitu keluar dari mobil, dia langsung bergegas masukmenguak kerumunan para tamu yang menyampaikan ucapan belasungkawa.Setiba di ruang tamu rumahnya, terbujur sang istri tercinta, wanitayang menjadi belahan jiwanya, wanita yang selama ini ditinggalkannyauntuk bepergian menjalankan tugas-tugas untuk merawat danmempertahankan hidup orang lain. Tapi, satu-satunya wanita yangdiinginkan dalam hidupnya saat ini terdiam kaku. Sang istri meninggalsetelah menderita sakit parah yang cukup lama, dan dia tidak mampumerawatnya, apalagi memperpanjang masa hidupnya.Maka, tercenunglah sang dokter. Dia bertanya ke mana saja aku ini,kapan terakhir aku makan bersama dengan wanita kesayanganku, kapanterakhir kali aku memeriksa kesehatannya, kapan terakhir kali akumengucapkan selamat berulang tahun untuknya. Oh, sudah lama-lamasekali! Sekarang aku ingin mengucapkannya, sekarang aku ingin makanbersamanya, sekarang aku ingin tidur bersamanya, tapi sudahterlambat! Tidak ada hari esok lagi untuk melakukannya.Seperti nasihat Rihard De Haan di muka tulisan ini, maka seorangpenulis tak dikenal telah menuliskan kata-kata yang menggugahperasaan sebagai berikut.Lebih baik kumiliki setangkai mawar mungil dari kebun seorang sahabatdaripada memiliki bunga-bunga pilihan ketika hidupku di dunia harusberakhir.Lebih baik mendengar kata-kata yang menyenangkan yang disampaikandengan kebaikan kepadaku pada saat aku hidup daripada pujian saatjantungku berhenti berdetak dan hidupku berakhir.Lebih baik kumiliki senyum penuh kasih dari sahabat-sahabat sejatikudaripada air mata di sekeliling peti jenazahku ketika pada dunia inikuucapkan selamat tinggal.Bawakan aku semua bungamu hari ini. Lebih baik kumiliki setangkaiyang mekar saat ini daripada satu truk penuh ketika aku meninggal dandiletakkan di atas pusaraku.Jangan sampai Anda menyesal dalam hidup ini. Hidup terlalu singkatuntuk dipakai "tidak peduli terhadap pasangan" serta "merasa kecewadan marah". Jadikan sentuhan, pelukan, dan kemesraan sebagai alatuntuk membangun fondasi yang kuat dalam hal membina hubungan suami-istri. Sama seperti otot, kasih dapat menjadi kuat jika seringdigunakan. Sebaliknya, kasih juga bisa mati jika tidak disertaiperbuatan.Mudah-mudah belum terlambat bagi saya dan pembaca untuk memulaimengatakan apa yang seharusnya dikatakan, apa yang seharusnyadilakukan untuk membahagiakan pasangan hidup dan diri kita juga.

No comments: