INFO BEASISWA

Friday, July 27, 2007

Kopi Asin

Seorang pria bertemu dengan seorang gadis di sebuah pesta. Si gadistampil luar biasa cantik. Banyak lelaki yang mencoba mengejar sigadis. Si pria sebaliknya, tampil biasa saja dan tak ada yang begitumemperhatikannya. Tapi, saat pesta usai, dia memberanikan dirimengajak si gadis untuk sekedar mencari minuman hangat. Si gadisagak terkejut, tapi karena kesopanan si pria itu, dia mengangguk.Mereka berdua akhirnya duduk di sebuah coffee shop. Si pria sangatgugup, tangannya acap bergetar dan dia tak berkata apa pun. Si gadisyang merasakan ketegangan itu, kian tak nyaman. Dia punberkata, "Tidakkah kita lebih baik pulang saja?" Namun, tiba-tibapria itu berkata, untuk pertama kalinya, sambil melambai padapelayan, "Bisa minta garam untuk kopi saya?" Semua orang yangmendengar, memandang dengan aneh ke arah si pria itu. Si pria,jelas, wajahnya berubah merah, tapi tetap saja dia memasukkan garamtersebut ke dalam kopinya, dan dengan tenang, meminumnya.Si gadis dengan penasaran bertanya, "Kenapa kamu bisa punya hobi sepertiini?" Si pria menjawab, "Ketika saya kecil, saya tinggal di daerahpantai dekat laut. Saya suka bermain di laut, saya dapat merasakanair laut, asin dan sedikit menggigit, sama seperti kopi asin ini.Dan setiap saya minum kopi asin, saya selalu ingat masa kanak-kanaksaya: ingat kampung halaman, saya sangat rindu kampung halaman saya,saya kangen orang tua saya yang masih tinggal di sana."Begitu kalimat terakhir usai, mata si pria mulai berkaca-kaca, dansi gadis sangat tersentuh akan perasaan tulus dari ucapan pria dihadapannya. Si gadis berpikir, bila seorang pria dapat bercerita bahwa ia rindukampung halamannya, pasti pria itu mencintai rumahnya, perduli akanrumahnya dan mempunyai tanggung jawab terhadap rumahnya. Kemudian si gadis jugamulai berbicara, bercerita juga tentang kampung halamannya nun jauhdi sana, masa kecilnya, dan keluarganya.Suasana kaku langsung berubah menjadi sebuah perbincangan yanghangat, juga menjadi sebuah awal yang indah dalam cerita merekaberdua. Mereka akhirnya berpacaran. Si gadis akhirnya menemukanbahwa si pria itu adalah seorang lelaki yang dapat memenuhi segalapermintaannya: dia sangat perhatian, berhati baik, hangat, sangatperduli.... betul-betul seseorang yang sangat baik. Ah, dia hampirsaja kehilangan seorang lelaki seperti itu. Untung ada kopi asin.Kemudian cerita berlanjut seperti layaknya setiap cerita cinta, sangputri menikah dengan sang pangeran dan mereka hidup bahagiaselamanya. Dan setiap sang putri membuat kopi untuk sang pangeran,ia selalu membubuhkan garam di dalamnya, bukan gula, karena ia tahubahwa itulah yang disukai suaminya. Setelah 40 tahun, si priameninggal dunia, dan meninggalkan sebuah surat. Dengan gemetar, siistri membaca surat itu:"Sayangku yang tercinta, mohon maafkan saya, maafkan kalau seumurhidupku bersamamu adalah dusta belaka. Meski hanya sebuah kebohonganyang aku katakan padamu... tentang kopi asin. Ingat sewaktu kitapertama kali jalan bersama? Saya sangat gugup waktu itu. Sebenarnyasaya ingin minta gula, tapi malah berkata garam. Sulit sekali bagisaya untuk mengubahnya karena kamu pasti akan tambah merasatidaknyaman. Jadi saya maju terus. Saya tak pernah terpikir bahwahal itu ternyata menjadi awal komunikasi kita! Awal keakraban danmata cinta kita. Saya mencoba untuk berkata sejujurnya selama ini,untuk menjelaskannya padamu, tapi saya terlalu takut. Karena sayatelah berjanji untuk tidak berbohong, sekali pun. Sekarang sayasekarat. Saya tidak takut apa-apa lagi, jadi saya katakan padamuyang sejujurnya: saya tidak suka kopi asin, betul-betul aneh danrasanya sungguh tidak enak. Tapi saya selalu dapat kopi asin seumurhidupku sejak bertemu denganmu, dan saya tidak pernah sekali punmenyesal untuk segala sesuatu yang saya lakukan untukmu. Memilikimuadalah kebahagiaan terbesar dalam seluruh hidupku. Bila saya dapathidup untuk kedua kalinya, saya tetap ingin bertemu kamu lagi danmemilikimu seumur hidupku, meskipun saya harus meminum kopi asin itulagi."Air mata si istri betul-betul membuat surat itu menjadi basah.Kemudian hari, bila ada seseorang yang bertanya padanya, apa rasanyaminum kopi pakai garam? Si gadis pasti menjawab, "rasanya manis,"dengan senyuman, dan dua titik air mata di pipi.

No comments: